![]() |
aksi mahasiswa 24 September lalu |
Jakarta - Dalam momentum memperingati hari Sumpah Pemuda, elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi hingga kelompok masyarakat kembali menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Istana Negara, Senin (28/10). Aksi demonstrasi ini mengusung tema #Reformasidikorupsi.
Dalam tuntutannya, elemen mahasiswa hingga masyarakat tidak bosan-bosannya agar Presiden Jokowi segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk dapat menganulir UU KPK hasil revisi.
"Solusi yang dapat diambil dalam melihat gelombang resistensi masyarakat adalah dengan segera menerbitkan Perppu untuk membatalkan UU KPK hasil revisi," ungkap koordinator aksi BEM UIN Syarif Hidayatullah, Fuad.
Komitmen pemerintah terhadap upaya pemberantasan korupsi kini tengah dipertanyakan dengan munculnya problematika atas urgensi penerbitan Perppu. "Pemerintah wajib memberikan pertimbangan matang sesuai janji Presiden Jokowi dalam memberikan kekuatan KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi, baik dalam dukungan kekuatan moril maupun kepastian hukum yang kuat secara konstitusional," jelas Fuad.
"Maka dari itu," lanjutnya, "UU KPK hasil revisi dari DPR itu perlu dibatalkan dengan Perppu agar mengembalikan fungsi penguatan KPK sesuai tugas pokok dan fungsinya," imbuhnya.
Oleh karenanya, dasar penerbitan Perppu tidak lain untuk kembali memperkuat kinerja lembaga antirasuah. Karena tugas KPK yang dipangkas dalam melakukan tindak pemberantasan korupsi dengan adanya revisi Pasal 6 huruf (a). Kini, KPK memiliki tugas dan kewenangan yang hanya dapat melakukan tindakan pencegahan korupsi.
"Akibatnya, pemberantasan korupsi oleh KPK seperti OTT misalnya, dapat batal secara hukum atau delegitimasi," tukasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua BEM UNJ Abdul Basit yang mengatakan bahwa UNJ akan tetap turun, meskipun BEM SI tidak turun. "Kita masih kekeh sama tuntutan yang kemarin. Perppu KPK sampai saat ini belum ada respons dari Pak Jokowi. Itu yang jadi perjuangan kita sampai dengan saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menyiapkan ribuan personel keamanan untuk berjaga mengawal unjuk rasa tersebut. "Kami sudah siapkan sekitar 9.000 personel, gabungan Polri-TNI," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Selain di Jakarta, unjuk rasa mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat lainnya juga terjadi di beberapa daerah lain hari ini, Senin (28/10) yang sekaligus dalam momentum Sumpah Pemuda. Seperti di Solo, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan sebagainya.(*)
loading...
0 Comments