Hadir di Madura, Soesilo Ananta Toer: Bacalah bukan Bakarlah!

Soesilo Ananta Toer (kiri) berfoto dengan salah satu peserta pasca acara Journalist Day

Bangkalan - Lembaga Pers Mahasiswa Sarana Informasi dan Teknologi (LPM SAINT) Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT UTM) hari ini, Ahad (1/12) menyelenggarakan kegiatan Journalist Day. Bertempat di Aula Ruang Kuliah Bersama (RKB) D UTM, turut hadir sebagai pembicara adalah Soesilo Ananta Toer dan Andy Moe dengan mengusung tema "Sastra sebagai Pengobat Luka Bangsa".

Menurut Soesilo, sastra pada dasarnya merupakan suatu ciptaan, suatu karya. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah kerja kreatif pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkap tentang kehidupan manusia. "Oleh karenanya, karya sastra umumnya berisi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan manusia," jelasnya.

Sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan manusia untuk mengungkapkan eksitensinya. "Saya hidup dengan menulis," ujar Soes -panggilan akrabnya.

Soes juga menyatakan kekecewaannya pada pemuda sekarang yang menulis hanya untuk dipandang lebih. "Semata cuma untuk memperoleh eksistensi," ungkap pria kelahiran Blora, Jawa Tengah tersebut.

Dalam pembuatan karya sastra, tidak diukur dari kuantitas atau jumlah karyanya, juga bukan pada jumlah halaman yang tercetak dalam buku, tapi karya sastra diukur dari makna dan pesan yang disampaikan, kedalaman isi, dan besarnya pengaruh karya itu bagi para penikmatnya.

Di penghujung acara, adik dari sastrawan kenamaan nusantara Pramoedya Ananta Toer itu berpesan kepada para peserta untuk mengobarkan dan menjaga semangat literasi dan berkarya, untuk menggalakkan dan meningkatkan minat berliterasi di era ini.

"Bacalah bukan Bakarlah!" pungkas pria yang bahkan pernah menjadi seorang pemulung itu.(*)
loading...

Post a Comment

0 Comments